Penyuplai oksigen terbesar
Fitoplankton atau plankton adalah makhluk renik yang melayang di permukaan air. Fitoplankton termasuk tumbuhan yang sering ditemukan di dalam massa air dan umumnya mempunyai bentuk yang kecil. Siapa yang menyangka jika makhluk kecil ini adalah penyuplai oksigen terbesar di bumi dan termasuk bagian terpenting dalam kehidupan.
Faktor Penting
Plankton juga mempunyai peranan penting dalam menunjang produktivitas perairan. Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton hidup di pesisir pantai yang membantunya untuk mendapatkan garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Makhluk ini memang bisa bergerak ke dasar laut dan permukaan tetapi plankton tidak bisa melawan arus. Ia memiliki ukuran yang beragam, mulai dari mikroskopis, organisme bersel tunggal, hingga hewan laut multisel. Contohnya seperti udang kecil, bayi ikan, larva kepiting dan ubur-ubur.
Baca : Menumbuhkan ‘Jantung Manusia’ pada Bayam
Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini ternyata berpengaruh pada keberadaan populasi plankton sebagai penyuplai oksigen terbesar. Terjadi pergeseran dari spesies plankton perairan dingin menjadi spesies plankton perairan panas yang kemungkinan disebabkan oleh menghangatnya suhu lautan karena perubahan iklim.
Para ilmuwan telah meneliti dan mengamati perubahan yang terjadi selama ini dan ternyata kadar oksigen di lautan telah turun 2% pada setengah abad terakhir ini. Oleh karena itu kita harus bisa menyelamatkan keberadaan plankton sebagai paru-paru dunia agar populasinya tidak terus menurun.
Para ilmuwan mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan adalah memahami gejalanya, baik dari arus laut, kapasitas evolusi spesies untuk beradaptasi dan lain-lain. Saat ini sudah banyak contoh yang menujukkan akan terjadi penurunan populasi fitoplankton. Namun, ada salah satu gejala yang membuat para ilmuwan yakin dapat memprediksinya yaitu bahwa spesies fitoplankton yang lebih kecil akan meningkat, sementara yang lebih besar akan menurun. Hal tersebut dikarenakan permukaan laut memanas.
Fitoplankton yang berukuran besar membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi dari fosfat terlarut dan nitrat. Hal itu termasuk berita buruk karena spesies yang lebih besar akan menangkap karbon lebih banyak, akhirnya akan tenggelam ke dasar laut saat ia mati, dan menambahkan kebutuhan oksigen di udara dan laut. Spesies yang lebih kecil diharapkan ke depannya berkembang dengan tidak terlalu efektif pada penyerapan karbon. Secara total, fitoplankton menghilangkan sekitar setengah dari CO2 yang industri pancarkan, hal itulah yang membuat mereka penting dalam pertempuran untuk memperlambat perubahan iklim.
Cara Penyelamatan
Seorang ahli biologi kelautan, Smetacek terkenal karena metode penyemaian laut dekat Antartika dengan 7 ton bubuk halus besi sulfat, produk limbah industri, guna merangsang pertumbuhan fitoplankton. Hal ini merupakan cara yang relatif murah untuk menghisap karbon dari atmosfer dan menyimpannya dalam endapan laut. Namun, beberapa ilmuwan dan pecinta lingkungan, kurang menyukai cara ini karena akan berdampak buruk bagi laut. Metode tersebut akan meracuni lautan dan merusak ekosistemnya.
Baca : 3 Rahasia Dibalik Aroma ‘Petrichor’ Saat Hujan
Hilangnya spesies predator seperti, hiu, paus, dll menjadi berita buruk bagi fitoplankton, yang memakan nutrisi dari kotoran mereka. Ketika mereka lebih berlimpah, ikan paus juga laut, membawa nutrisi dari dalam ke permukaan. Smetacek menyarankan meniru hal tersebut dengan memompa air dari kedalaman laut ke permukaan dengan serangkaian pipa panjang ke pulau-pulau buatan. Nutrisi di perairan laut dalam akan membantu meremajakan populasi fitoplankton dan ekosistem laut secara keseluruhan.
Beberapa Ilmuwan menentang cara Smetacek tersebut karena air dingin dari laut dalam akan mempercepat CO2 tertarik ke laut lebih cepat sehingga dapat meningkatkan keasaman. Namun, lebih banyak yang menyetujui hal itu untuk waktu jangka pendek sebagai percobaan skala kecil.
Lakukan atau Tidak Sama Sekali
Walaupun dengan cara seperti itu sudah dapat membantu menjaga populasi plankton, hal itu tidak bisa dilakukan untuk jangka panjang sehingga kita harus merubah sesuatu. Studi deplesi oksigen menemukan bahwa jika tidak melakukan apapun, oksigen di lautan bisa turun 7 persen pada tahun 2100, pergeseran yang akan memiliki dampak yang sangat buruk pada kehidupan di lautan. Jika itu terjadi, fitoplankton penyuplai oksigen terbesar akan menjadi lebih penting untuk mempertahankan kehidupan laut. Cara yang dilakukan Smetacek memang tidak semua orang melakukannya dan menyetujuinya, namun menurutnya hal itu lebih baik daripada kita tidak melakukan apa apa untuk menyelamatkan penyuplai oksigen terbesar untuk bumi ini.
Baca Juga :