Sains

Pengecap Rasa Terbaru di Lidah Untuk ‘Deteksi’ Obesitas?

Pengecap rasa

Manis di ujung, asin dan asam di samping kanan-kiri serta pahit di pangkal lidah. Seperti itulah peta lidah yang mendistribusikan perbedaan rasa ke lokasi yang berlainan, padahal peta lidah tersebut adalah kesalahan konsepsi pada pengecap rasa.

Setidaknya, ada lima rasa yang lazim tercandra oleh indera pengecap kita. Manis, asin, asam, pahit dan umami (gurih). Semua kuncup pengecap rasa pada lidah dan bagian lain dalam mulut dapat mendeteksi rasa ‘umami’ ini secara mandiri di manapun lokasinya.

Pengecap Rasa Terbaru di Lidah Untuk ‘Deteksi’ Obesitas?

Baru-baru ini, penelitian dari AS menemukan bahwa lidah punya ‘rasa baru’ yang dapat ‘mendeteksi’ obesitas. Rasa Lemak. Para ilmuwan berharap penemuan ini akan membantu kita untuk mengetahui alasan mendasar mengapa begitu banyak orang diseluruh dunia makan secara berlebihan.

Baca : Apa yang Hidup di Mulut saya?

Jika peneliti dapat mengkonfirmasi rasa lemak, hal itu akan membantu mengetahui daya tarik makanan tertentu. Lemak sendiri mungkin memang tidak memiliki rasa yang lezat. Namun bisa jadi, lemak akan meningkatkan rasa yang lain, sama seperti halnya dengan yang dilakukan oleh rasa pahit.

Banyak pengganti lemak untuk bahan makanan yang beredar di pasar, namun selama ini, yang beredar di pasaran terfokus pada tekstur daripada rasa. Sehingga penelitian baru dapat menggali cara yang lebih efektif untuk mengatasi diet lemak. Dengan kata lain, alternatif lemak sehat bisa dibuat tidak hanya berdasarkan kesamaan rasa, tapi juga merasakan tekstur yang sama di lidah.

“Percobaan kami menemukan unsur yang hilang bahwa lemak memiliki sensasi rasa, dan bahwa sensasi rasa tersebut berbeda dari rasa lainnya,” terang Richard Mattes, direktur Ingestive Behaviour Research Centre at Purdue University.

“Mengidentifikasi rasa lemak memiliki berbagai implikasi kesehatan yang penting,” tambahnya.

Rasa ‘umami’ yang mengacu pada rasa gurih, merupakan rasa yang pertama kali digunakan dan masuk dalam daftar resmi pada tahun 1908. Sedangkan empat rasa lainnya seperti manis, asam, asin dan pahit telah ditemukan jauh berabad-abad lamanya dan sudah diakui di penjuru dunia. Proses mendapatkan rasa baru diakui tidak terjadi dalam semalam, tapi Mattes dan timnya yakin atas temuan mereka.

Pengecap Rasa Terbaru di Lidah Untuk ‘Deteksi’ Obesitas?

Baca : Periksalah Lidah Anda, Karena Lidah Adalah Cerminan Kesehatan Anda

Para peneliti melihat sensasi rasa asam lemak non-esterifikasi (NEFA) yang juga dikenal sebagai ‘asam lemak bebas’. Asam lemak bebas tersebut merupakan ‘bangunan’ dasar dari lemak. Pada penelitian ini, para relawan yang memakai klip penutup hidung diminta untuk mencicipi berbagai zat makanan seperti asam linoleat, kafein dan glukosa. Di mana satu-satunya perbedaan adalah pada rasanya. Hasilnya, para peserta secara konsisten mengidentifikasikan bahwa lemak memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan sampel lainnya.

“Banyak orang menggambarkannya sebagai pahit atau menjengkelkan dan konsisten enak,” kata Mattes.

“Penelitian ini sulit karena kita tidak memiliki kesepakatan kata untuk menggambarkan sensasinya,” katanya lagi.

Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Chemical Senses dan didukung oleh beberapa penelitian ilmiah lainnya. Laporan dalam jurnal Flavour menemukan bukti dari manusia dan spesies hewan lainnya bahwa lemak memang harus diklasifikasikan sebagai rasa keenam. Namun pengakuan resmi baru bisa diberikan beberapa tahun lagi.

Sumber utama: www.sciencealert.com

Baca Juga : 

Dapatkah Lamun (Seagrass) Hidup Di Air Tawar?
Waspadai Dehidrasi! Cek Warna Urin Anda Sekarang!
Ayo! Hitung Kalori Menu Makanan Idaman Anda!