Saat duduk di bangku sekolah dulu, kita dikenalkan dengan sistem penggolongan darah ABO. Sistem penggolongan darah ABO yang ditemukan lebih dari seratus tahun yang lalu merupakan terobosan berarti. Tidak hanya membuat transfusi darah menjadi lebih aman, tapi juga bermanfaat bagi dunia forensik, antropologi dan masih banyak lainnya.
Prinsip pengelompokkan darah sistem ABO ini adalah keberadaan antigen – molekul yang merangsang respon imun dari organisme inang. Golongan darah tipe O ini merupakan tipe darah yang tidak memiliki antigen, baik antigen-A maupun antigen-B, pada sel darah merahnya.
Keberadaan antigen dalam sel darah merah itu juga yang menjadi panduan dalam melakukan transfusi darah. Ketiadaan antigen dalam golongan darah O membuat golongan darah ini disebut juga dengan donor universal. Artinya, golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah lainnya. Begitupula dengan AB yang dianggap sebagai resipien universal yang bisa menerima semua jenis donor golongan darah. Namun apakah benar demikian?
Ternyata, anggapan orang pada umumnya tersebut tak sepenuhnya benar. Sebagaimana dilansir dari laman blog Blood4LifeID, prinsip tranfusi darah yang menjadi pegangan adalah keberadaan antigen yang tidak boleh bertemu antibodi yang sama (A dengan a maupun B dengan b). Golongan darah O memang tidak memiliki antigen namun memiliki antibodi a dan b. Jika golongan darah O tersebut didonorkan ke golongan darah lain, masih bisa timbul kemungkinan penggumpalan darah (aglitunasi). Aglitunasi ini merupakan proses alamiah yang akan terjadi jika ada ketidakcocokan antara antigen dan antibodi.
Para ahli medis menganjurkan untuk selalu melakukan tranfusi darah dengan golongan dan rhesus yang sama agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jika melakukan donor untuk golongan darah yang berbeda, kemungkinan aglutinasi masih ada. Jangankan berbeda golongan darah, reaksi transfusi dari golongan darah dan rhesus yang sama pun masih perlu uji crossmatch.
Namun, sebagian pihak menilai donor universal tersebut tetap bisa dilakukan jika dalam keadaan sangat darurat, seperti adanya kekurangan jenis darah yang dibutuhkan atau ketika ada keadaan yang mengancam kehidupan pasien. Meski diperbolehkan dalam keadaan mendesak, para ahli medis tidak menganjurkan hal ini dilakukan. Jadi, sudah paham kenapa golongan darah O tidak sepenuhnya dibenarkan untuk melakukan donor ke golongan darah lainnya?
Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara labsatu dan @Blood4lifeID. Artikel ini pertama kali dimuat di http://donordarah.info/ dengan penyuntingan seperlunya oleh tim Labsatu News.