Alat-Alat Laboratorium

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

Jenis HPLC

Setelah kita berkenalan dengan HPLC pada artikel sebelumnya, sekarang akan dibahas jenis-jenis HPLC serta aplikasinya. HPLC dapat dibedakan jenisnya berdasarkan perbedaan fase gerak dan fase diam yang digunakan. Perbedaan ini menyebabkan karakteristik sampel yang dapat dianalisis serta preparasi yang diperlukan berbeda pula.

 

1. HPLC Fase Normal (Normal Phase HPLC)

Pemisahan komponen sampel pada fase normal dan fase terbalik dilakukan berdasarkan polaritas. Pada jenis HPLC ini, fase diamnya bersifat polar dan fase geraknya bersifat non polar. Dengan demikian, komponen sampel yang bersifat lebih polar akan berinteraksi lebih kuat dengan fase diam (polar) sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati kolom dibandingkan dengan komponen sampel yang bersifat kurang polar.\

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

HPLC Fase Normal: Senyawa polar akan melewati kolom lebih lama dibandingkan dengan senyawa non polar

Baca : Mengenal HPLC dan Prinsip Kerjanya

Fase diam yang digunakan biasanya berisikan silika murni atau gugus senyawa organik seperti amino atau siano yang terikat pada basis silika. Sedangkan fase geraknya biasanya merupakan senyawa non polar seperti heksana atau heptana yang sedikit dicampur dengan senyawa polar seperti metanol, etanol, ataupun isopropanol.

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

 

Kolom fase normal berisi silika

2. HPLC Fase Terbalik (Reverse Phase HPLC)

Sesuai namanya, jenis HPLC ini merupakan kebalikan dari HPLC Fase Normal. Pada jenis ini, fase diam yang digunakan bersifat non-polar dan fase geraknya bersifat polar. Pemisahan terjadi karena komponen sampel yang bersifat kurang polar akan melewati kolom lebih lama dibandingkan komponen sampel yang bersifat lebih polar.

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

HPLC Fase Terbalik: Senyawa non polar akan melewati kolom lebih lama dibandingkan dengan senyawa polar

 

Fase diam yang digunakan pada fase ini biasanya merupakan  hidrokarbon alkil non polar seperti rantai C-8 atau C-18 yang terikat pada basis silika. Kolom C18 atau Oktadesil Silika (ODS) merupakan jenis yang paling populer digunakan dalam HPLC. Fase gerak yang kerap digunakan pada fase terbalik adalah campuran air dengan pelarut polar lain seperti Metanol, Asetonitril, atau Tetrahidrofuran.

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

Kolom fase terbalik berisi C18 yang terikat pada silika

 

3. HPLC Eksklusi Ukuran (Size-exclusion HPLC)

Pada jenis HPLC ini, pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan ukuran molekul masing-masing komponen sampel. Kolom yang digunakan berisikan packing material yang memiliki ukuran pori yang sudah diatur. Komponen sampel dengan ukuran molekul yang lebih kecil akan terserap masuk ke dalam pori packing material sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melewati kolom dibanding dengan komponen dengan ukuran molekul yang besar.

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

 

HPLC Eksklusi Ukuran: Molekul yang lebih kecil akan terperangkap masuk sehingga melewati kolom lebih lama

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

Kolom eksklusi ukuran dengan ukuran pori 300Å

4. HPLC Pertukaran Ion (Ion Exchange HPLC)

Jenis HPLC ini digunakan untuk sampel yang bersifat ionik atau dapat diubah menjadi ionik. Fase diamnya memiliki permukaan bermuatan ionik yang berlawanan dengan sampel. Semakin kuat muatan komponen sampelnya, maka komponen tersebut akan tertarik pada permukaan fase diam sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melewatinya.

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

Kolom pertukaran ion dengan Polyethyleneimine sebagai fase diam

Aplikasi HPLC

Seperti yang sudah disebutkan pada artikel sebelumnya, HPLC kerap digunakan dalam industri farmasi atau laboratorium farmasi sebagai metode analisis sampel. Namun HPLC juga memiliki kegunaan dalam bidang lain seperti pada industri makanan dan minuman, analisis lingkungan, forensik, serta pada tes klinis.

Jenis-Jenis HPLC dan Aplikasinya dalam Analisis

 

UHPLC Ultimate 3000 dari Thermo Scientific

Dalam bidang farmasi, HPLC dapat digunakan untuk menguji stabilitas obat, uji disolusi, serta quality control. Sedangkan pada industri makanan dan minuman, HPLC dapat digunakan pada beragam analisis seperti untuk analisis keberadaan senyawa polisiklik, analisis kadar gula dan pengawet, atau pengukuran kualitas minuman ringan dan air.

Pada bidang lain, HPLC dapat pula digunakan untuk analisis antibiotik dalam darah, analisis kokain pada urin, dan sebagainya.

 

Baca Juga:

Mengenal HPLC dan Prinsip Kerjanya
Cara Membersihkan Lemari Asam
Polymerase Chain Reaction (PCR)

 

thermo_scientific