Gaya Hidup Sehat

Berjalan Semakin Cepat, Umur Semakin Panjang ?

Berjalan Semakin Cepat Dapat Memperpanjang Umur

Prof. Emmanuel Stamatakis bersama timnya dari Universitas Sydney meneliti hubungan antara kecepatan berjalan dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker. Tidak hanya Universitas Sidney, universitas lain yang juga meneliti hubungan antara kecepatan berjalan dengan kematian karena penyakit kardiovaskular dan kanker yaitu University of Limerick di Irlandia, dan Universitas Cambridge, Edinburgh, dan Ulster di Inggris.

Penelitian tersebut berhasil mengungkapkan bahwa kecepatan seseorang berjalan berpengaruh terhadap panjang umur seseorang. Berjalan selama sedikitnya 2 jam per minggu menurunkan risiko semua penyebab kematian. Kegiatan ini juga dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif dan kesehatan psikologis yang lebih baik. Temuan tim ini telah diterbitkan dalam edisi khusus British Journal of Sports Medicine.

Berjalan Lebih Cepat Dapat Meningkatkan Detak Jantung.

Hasil penelitian tersebut diperoleh oleh para peneliti dengan cara menganalisis 11 survei berbasis populasi yang dilakukan di Inggris pada tahun 1994–2008 yang melibatkan 225 pejalan kaki. Dari survei tersebut, Prof. Stamatakis (pemimpin utama penelitian) dan rekan kerjanya mengumpulkan informasi tentang kecepatan berjalan yang dilaporkan sendiri oleh peserta. Kemudian data yang diperoleh dikategorikan menjadi “lambat,” “rata-rata,” atau “cepat”.

Menurut Prof. Stamatakis, berjalan “cepat” umumnya 5-7 kilometer per jam, tetapi tergantung pada tingkat kebugaran pejalan kaki.  Indikator alternatifnya adalah berjalan dengan kecepatan yang membuat tubuh sedikit kehabisan napas atau berkeringat.

Selanjutnya, untuk memperoleh hubungan antara kecepatan berjalan dengan risiko kematian, data ini dikaitkan dengan catatan kematian. Para ilmuwan juga menyesuaikan analisis mereka dengan memperhitungkan faktor-faktor lain yang kemungkin mempengaruhi hasil, seperti: usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan kebiasaan aktivitas fisik umum.

Prof Stamatakis dan tim analisnya mengungkapkan bahwa kecepatan berjalan “rata-rata” memiliko risiko kematian sebesar 20% lebih rendah dari semua penyebab kematian. Sedangkan berjalan dengan kecepatan “cepat” memiliki risiko 24% lebih rendah. Lebih lanjut, Prof Stamatakis menambahkan bahwa berjalan lebih cepat mungkin menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan detak jantung.

Jika dikaitkan dengan penyebab kematian yang lebih spesifik, tim peneliti menemukan bahwa pejalan kaki yang cepat memiliki risiko 21% lebih rendah terkait risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Sedangkan orang yang berjalan dengan kecepatan rata-rata, risiko ini menjadi lebih rendah yaitu 24%. Namun demikian, tidak ada bukti yang menunjukkan kecepatan berjalan berpengaruh secara signifikan terhadap kematian akibat kanker.

Lansia Memperoleh Lebih Banyak Manfaat dari Berjalan Cepat

Para peneliti juga mengamati bahwa orang yang lebih tua, memperoleh lebih banyak manfaat dari aktivitas berjalan dengan kecepatan yang lebih cepat. Peserta berusia 60 atau lebih memiliki 46% risiko yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular jika mereka berjalan dengan kecepatan rata-rata. Sedangkan jika mereka berjalan cepat, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang dimilikinya menjadi 53% lebih rendah. Peningkatan kecepatan berjalan dapat menjadi cara langsung bagi orang-orang untuk meningkatkan kesehatan jantung dan risiko untuk kematian dini. Artikel selengkapnya dapat diakses melalui Medicalnewstoday.com.