Kesehatan

Alergi dan Penyebabnya

Alergi dan Penyebabnya

Apabila kita memiliki alergi, berarti kita sangat sensitif terhadap satu atau lebih materi. Materi tersebut bisa berupa makanan, bahan kimia, obat-obatan, debu, atau partikel yang jatuh dari hewan peliharaan. Senyawa-senyawa yang menyebabkan alergi disebut alergen. Mengapa alergen memiliki dampak terhadap sebagian orang, namun tidak kepada sebagian orang? Obat untuk alergi belum terlalu banyak dijelaskan. Saat ini, masih dipercaya bahwa keturunan merupakan faktor yang sangat penting menyangkut alergi. Dalam keluarga, kakek, nenek, orang tua, dan anak-anak rentan terhadap senyawa yang sama. Tetapi, terkadang hanya satu anggota keluarga yang mengalami alergi. Selain itu, banyak yang meyakini bahwa perasaan takut, marah atau cemas memudahkan seseorang terserang alergi. Alergi cukup sering ditemukan pada anak-anak. Beberapa alergi menghilang seiring bertambahnya usia, meskipun ada juga yang tidak hilang. Orang dewasa juga bisa menjadi alergi terhadap materi yang sebelumnya bukan merupakan alergen.

Makanan yang umumnya menimbulkan alergi antara lain susu sapi, telur, ikan, kelompok udang-udangan dan kerang-kerangan, gandum, kedelai, kacang-kacangan, dan stroberi. Pada orang dewasa, sekitar 90% reaksi alergi disebabkan oleh kacang tanah, ikan, dan kerang, sedangkan pada anak-anak disebabkan oleh telur, susu, kedelai, dan tepung. Alergi terhadap makanan sering terjadi lantaran bahan tambahan pangan, pengawet, dan pewarna. Reaksi terhadap bahan tambahan pangan terjadi pada 1% anak-anak dan 0,2% orang dewasa. Senyawa-senyawa AL pada makanan di antaranya adalah natrium benzoat untuk pengawet, pewarna kuning tartrazin, dan pemanis aspartam.

 

Apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh ketika seseorang memiliki alergi?

Para peneliti berpendapat bahwa AL yang masuk ke dalam tubuh menstimulasi sel-sel untuk memproduksi antibodi. Antibodi merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh organisme. Namun ketika terjadi alergi, antibodi menghasilkan efek yang merugikan. Senyawa AL bersama antibodi yang dibentuk menyebabkan tubuh melepaskan senyawa kimia yang disebut histamin. Histamin yang bekerja dalam pembuluh darah dan paru-paru mengakibatkan alergi. Jumlah histamin sangat sedikit dan histamin hanya ditemukan di bagian tubuh yang terkena efek, karena histamin tidak ditemukan di darah orang yang tidak mengalami serangan alergi.

Bagaimana gejala alergi?

Reaksi alergi biasanya terjadi sangat cepat, hanya seketika setelah paparan terhadap AL. Reaksi yang terjadi bisa berupa bersin, hidung tersumbat, mata merah dan berair, batuk, ruam kemerahan, gejala asma atau eksim. Sebagian besar reaksi alergi tidak parah, namun terkadang dapat terjadi reaksi yang cukup parah, disebut anafilaksis. Ini merupakan keadaan darurat dan membutuhkan perawatan.

Bagaimana mengatasi alergi?

Dalam beberapa kasus, cara paling efektif untuk mengatasi alergi adalah dengan mencegah AL yang menyebabkan reaksi kapan pun jika bisa. Sebagai contoh, jika Anda memiliki alergi terhadap makanan, maka sebaiknya Anda mengecek daftar bahan makanan untuk kemungkinan kandungan AL sebelum memakannya. Di samping itu, ada beberapa obat yang tersedia di pasaran yang dapat membantu mengontrol gejala reaksi alergi. Obat-obatan tersebut antara lain:

  • Obat ini dapat dikonsumsi ketika kita menyadari adanya gejala reaksi atau sebelum terpapar AL untuk menghentikan terjadinya reaksi.
  • Decongestan, yaitu tablet, kapsul, cairan atau semprotan hidung yang dapat digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk hidung tersumbat.
  • Losion dan krim, seperti krim pelembap (emollients) yang dapat mengurangi rasa gatal dan kemerahan pada kulit.
  • Obat steroid. Dapat dalam bentuk obat semprot, tetes, krim, dan tablet yang dapat mengurangi kemerahan dan pembengkakan akibat reaksi alergi.

Untuk orang dengan alergi yang parah, perawatan yang disebut imunoterapi dapat dilakukan.

 

Sumber: someinterestingfacts.net